Riset Harian 22 September 2025
Wall Street menguat pada Jumat (19/09): Dow +0,37%, S&P 500 +0,49%, Nasdaq +0,72%. Rekor penutupan terdorong oleh Fed Cut 25 bps dan besarnya arus investasi di pasar saham, terutama saham Teknologi.
Bursa Asia variatif pada Jumat (19/09): Nikkei −0,57%, KOSPI −0,46%, Hang Seng 0,00%, Shanghai −0,30%. BOJ isyaratkan hentikan stimulus ETF/REIT. PBOC Tahan suku bunga, Investasi Asing Turun 12.7%.
IHSG 8.051,12 (+0,53%) Jumat (19/09) dengan transaksi Rp69,51T; asing net buy Rp2,87T. Arus asing jumbo pasca Fed Cut dan prospek pelonggaran global menguatkan bias; IHSG hari ini diperkirakan positif di area 7.980 sampai 8.080.
DownloadRiset Harian 06 Oktober 2025
Wall Street ditutup mixed pada Jumat (03/10): Dow +0,50%, S&P 500 +0,01%, Nasdaq −0,30%, UST10Y 4,12%. Sentimen utama masih Isu shutdown pemerintah AS serta data ekonomi aktifitas bisnis (ISM Jasa) di 50,0 (vs consensus 51.7) memburuk meningkatkan ekspektasi Fed Cut.
Bursa Asia cenderung menguat pada Jumat (03/10): Nikkei +1,85%; KOSPI +2,70%; Hang Seng −0,54%; Shanghai +0,52%. Reli sektor teknologi (chip) masih jadi fokus utama disusul oleh ekspektasi pelonggaran/Fed Cut, sementara aksi profit taking membatasi pergerakan bursa Hong Kong.
IHSG 8.118,30 (+0,59%) Jumat (03/10) dengan transaksi Rp22,98T; asing net buy Rp199,93 miliar. USD/IDR JISDOR Rp16.611 dan SUN 10Y 6,33%. Rotasi domestik ke sektor defensif (big caps) serta sentimen positif dari bursa regional ditengah isu shutdown AS mengangkat IHSG meski menahan agresivitas beli investor asing. Hari ini, IHSG berpotensi alami aksi profit taking dan bergerak di kisaran 8.080 - 8.130.
Files Attachment 1Riset Harian 03 Oktober 2025
Wall Street menguat pada Kamis (02/10): Dow +0,17%, S&P 500 +0,06%, Nasdaq +0,39%. Isu shutdown membayangi, namun reli AI dan harapan Fed cut tetap bertahan, meski tarif baru Trump mempersempit euforia fed cut; UST10Y 4,09%.
Bursa Asia menguat pada Kamis (02/10): Nikkei +0,87%; KOSPI +2,70%; Hang Seng +1,61%; Shanghai +0,52%. Sentimen didorong reli chip dan ekspektasi Fed cut, sementara tarif AS serta isu shutdown menahan agresivitas beli investor di China hingga HK.
IHSG 8.071,08 (+0,34%) Kamis (02/10) dengan transaksi Rp26,84T; asing net sell Rp1,42T. USD/IDR JISDOR Rp16.612 dan SUN 10Y 6,33%. Kenaikan ditopang transaksi domestik serta dukungan sentimen positif penguatan Bursa Asia, namun isu shutdown pemerintah AS dan tarif baru Trump berpotensi membatasi pergerakan IHSG. Oleh karena itu, IHSG hari ini diperkirakan melemah terbatas di kisaran 8.030 - 8.120.
Files Attachment 1Riset Harian 01 Oktober 2025
Wall Street menguat pada Selasa (30/09): Dow +0,18%, S&P 500 +0,15%, Nasdaq +0,48%, UST10Y 4,16%. Terlepas dari isu shutdown pemerintah AS dan tarif baru Trump, rilis data inflasi menunjukkan ekonomi masih baik, menjaga optimisme pasar AS.
Bursa Asia variatif Selasa (30/09): Nikkei −0,25%; KOSPI −0,19%; Hang Seng +0,87%; Shanghai +0,52%. Sentimen mixed isu shutdown AS dan PMI manufaktur China 49,8 yang masih kontraksi, sementara tarif AS juga membuat pasar besikap hati-hati.
IHSG 8.061,06 (−0,77%) pada Selasa (30/09) dengan transaksi Rp27,44T; asing net sell Rp1,70T. USD/IDR JISDOR Rp16.692 dan SUN 10Y 6,34%. Tarik menarik tarif Trump dan data AS yang solid meredam euforia Fed cut; rilis PMI China yang kembali lemah ikut memicu aksi profit taking. IHSG hari ini diperkirakan bergerak terbatas cenderung menguat di rentang 8.020–8.120.
Files Attachment 1Wall Street menguat Jumat (26/09): Dow +0,70%, S&P 500 +0,60%, Nasdaq +0,40%. Setelah rilis data inflasi AS (0.4% vs Konsensus 0.3%) mendorong kenaikan saham ditengah ancaman tarif baru Trump.
Bursa Asia melemah Jumat (26/09): Nikkei −0,87%; KOSPI −2,45%; Hang Seng −1,40%; Shanghai −0,70%. Akibat kekhawatiran tariff AS dan dolar yang menguat menekan sentimen, serta ekspektasi adanya Fed cut berkurang setelah data ekonomi AS menguat.
IHSG 8.099,33 (+0,73%) Jumat (26/09) dengan transaksi Rp21,97T; asing net buy Rp582,67 miliar. USD/IDR JISDOR Rp16.775 dan SUN 10Y 6,43% (26/09). Arus besar di saham big caps selain perbankan menahan dampak negatif tarif AS dan rupiah yang lemah. IHSG hari ini diproyeksi cenderung melemah di kisaran 8.030–8.120.
Files Attachment 1Riset Harian 26 September 2025
Wall Street melemah pada Kamis (25/09): Dow -0,40%, S&P 500 -0,50%, Nasdaq -0,50%. Tarif baru Trump dan klaim pengangguran 218 ribu menegaskan ekonomi masih kuat sehingga euforia Fed cut lanjutan mereda.
Bursa Asia variatif pada Kamis (25/09): Nikkei +0,27%; KOSPI 0,00%; Hang Seng -0,13%; Shanghai -0,01%. Tariff shock dari AS dan dolar yang menguat menekan China–HK, sementara Jepang ditopang sentimen domestik dan aliran ke saham siklikal.
IHSG 8.040,66 (-1,06%) Kamis (25/09) dengan transaksi Rp26,16T; asing net sell Rp1,00T. USD/IDR JISDOR Rp16.752 dan SUN 10Y 6,43%. Dampak tarif AS dan klaim penggaguran rendah AS mengikis harapan Fed cut, rupiah lemah menahan minat risiko; IHSG hari ini diproyeksi bergerak sekitar 7.980–8.080.
Files Attachment 1Riset Harian 24 September 2025
Wall Street melemah pada Selasa (23/09): Dow −0,19%, S&P 500 −0,55%, Nasdaq −0,95%. Setelah pernyataan Powell pasca Fed cut memicu spekulasi tentang rencana awal Fed cut bertahap dan aksi profit taking di sektor big tech.
Bursa Asia variatif Selasa (23/09): Hang Seng −0,70%, Shanghai −0,18%. Pelemahan masih berlanjut setelah China menahan LPR 1Y 3,00% dan 5Y 3,50% sehingga stimulus dirasa membutuhkan waktu lebih lama.
IHSG 8.125,20 (+1,06%) Selasa (23/09) dengan transaksi Rp31,73T; asing net buy Rp5,55T. Tingginya arus masuk asing serta kebijakan pemerintah menjaga minat investor. IHSG diperkirakan positif di range 8.060 sampai 8.140 hari ini.
Files Attachment 1Riset Harian 23 September 2025
Wall Street menguat pada Senin (22/09): Dow +0,14%, S&P 500 +0,44%, Nasdaq +0,70%. Nvidia +3,9% usai investasi US$100 miliar di OpenAI, Apple +4,3% dengan kenaikan target harga dan rekor berlanjut di saat pasar mengawasi sinyal Fed.
Bursa Asia variatif pada Senin (22/09): Nikkei +0,99%; KOSPI +0,68%; Hang Seng −0,76%; Shanghai +0,22%. Asia Utara ditopang reli chip dan narasi AI; China–HK tertahan suku bunga PBOC serta dolar yang menguat, pasar lebih berhati-hati.
IHSG 8.040,03 (−0,14%) Senin (22/09) dengan transaksi Rp23,10T; asing net buy Rp491,70 miliar. Dana asing masih selektif ditengah pelemahan Rupiah Rp16.590/USD. IHSG hari ini diperkirakan konsolidasi positif di 7.990–8.080.
Files Attachment 1Riset Harian 22 September 2025
Wall Street menguat pada Jumat (19/09): Dow +0,37%, S&P 500 +0,49%, Nasdaq +0,72%. Rekor penutupan terdorong oleh Fed Cut 25 bps dan besarnya arus investasi di pasar saham, terutama saham Teknologi.
Bursa Asia variatif pada Jumat (19/09): Nikkei −0,57%, KOSPI −0,46%, Hang Seng 0,00%, Shanghai −0,30%. BOJ isyaratkan hentikan stimulus ETF/REIT. PBOC Tahan suku bunga, Investasi Asing Turun 12.7%.
IHSG 8.051,12 (+0,53%) Jumat (19/09) dengan transaksi Rp69,51T; asing net buy Rp2,87T. Arus asing jumbo pasca Fed Cut dan prospek pelonggaran global menguatkan bias; IHSG hari ini diperkirakan positif di area 7.980 sampai 8.080.
Files Attachment 1